JAKARTA, iNews.id - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kembali menjadi perhatian media internasional. Setelah The Straits Times, Singapura, kali ini giliran Harian The New York Times.
Koran bergengsi yang berbasis di New York ini, memberikan perhatian lebih kepada Sutopo. Bagaimana tidak, di tengah penyakit kanker paru stadium 4, Sutopo tetap meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan informasi terkini seputar bencana yang menimpa Indonesia.
Kondisi itulah yang disorot The New York Times. Makanya tidak heran, jika wartawan seniornya Richard C. Paddock jauh-jauh dari New York datang hanya untuk mewawancarai juru bicara BNPB itu.
"Apa yang kamu lakukan sangat menarik diberitakan. Dari sisi kemanusiaan sangat menarik," katanya menjawab pertanyaan Sutopo.
BACA JUGA: Raih The First Responders 2018, Sutopo: Tanpa Media Apalah Artinya Aku
Sebelumnya, Sutopo menanyakan kepada Richard, apa yang menarik dari dirinya sehingga dia mau terbang dari Amerika Serikat untuk melakukan wawancara.
"Indonesia ditimpa banyak bencana yang menimbulkan ribuan korban jiwa. Di saat bersamaan, Pak Topo yang sakit kanker paru stadium 4b. Sakit kritis yang pasti menyakitkan tapi terus menerus memberikan informasi bencana tanpa menyerah dan mengenal lelah. Ini sangat menginspirasi. Media internasional juga banyak memberitakan mu. Merujuk semua informasi mu. Penjelasan yang kamu berikan cepat, akurat dan menenangkan banyak pihak," katanya menambahkan.
Richard menjelaskan, umumnya survivor kanker, apalagi sudah level kritis, lebih banyak di rumah atau di rumah sakit. Namun, Sutopo tetap melayani media dan publik.
"Saya follower twitter kamu. Sangat cepat sekali kamu memberikan informasi bencana. Di USA tidak secepat itu. Media sulit mendapatkan data dan informasi yang cepat saat ada bencana di Amerika. Twitter kamu juga ada sering memuat hal-hal yang lucu dan tentang kehidupan, kesehatan, hoaks, dan lainnya. Kita orang Amerika banyak yang simpati, respek dan memberikan apresiasi apa yang Pak Topo lakukan. Itulah alasan saya datang ke sini," ujar Richard.
Sutopo tidak menyangka wawancaranya dimuat pada The Saturday Profile New York Times edisi Jumat (28/12/2018). "Biasanya yang dimuat di situ adalah tokoh atau orang yang kaliber super top," kata Sutopo.
Dia mengaku, apa yang dilakukannya adalah hal yang biasa. Sebagai jubir BNPB, dia mengatakan, harus terus menerus memberikan informasi bencana kepada media.
"Bencana tak mengenal waktu kapan kejadiannya, saya pun juga harus begitu. Meski kondisi tubuh makin melemah karena sakit makin menggerogoti tubuh saya," ujar Sutopo.
"Saya bersyukur, teman-teman media sangat mendukung saya. Sangat perhatian, dekat dan selalu mendoakan. Hubungan pribadi bukan sebatas pejabat jubir sama wartawan. Tapi sudah seperti sahabat yang selalu mendukung dalam situasi apapun," kata Sutopo lagi.
Dalam wawancaranya pada The Saturday Profile New York Times, Sutopo mengaku tidak pernah menerima pelatihan terkait pekerjaannya sebagai juru bicara alias humas BNPB. "Saya tidak memiliki latar belakang dalam komunikasi dan saya hanya melakukannya," ujarnya.
Sutopo menambahkan, dirinya juga sekaligus menangkal hoaks yang muncul bersamaan dengan peristiwa bencana. "Apa yang saya bagikan adalah hal yang nyata, bukan berita palsu seperti Donald Trump," kata Sutopo.
Editor : Djibril Muhammad
http://bit.ly/2EZXkzo
December 30, 2018 at 11:57PM from iNews.id | Inspiring & Informative http://bit.ly/2EZXkzo
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Beritakan Profil Sutopo, The New York Times: Ini Sangat Menginspirasi"
Post a Comment