JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Januari 2019 sebesar 0,32 persen. Realisasi ini lebih terkendali dari inflasi dua tahun sebelumnya, di mana pada Januari 2018 sebesar 0,62 persen dan di 2017 sebesar 0,97 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, hal ini disebabkan pada Januari 2019 harga beras cenderung stabil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun harga jagung sebagai bahan baku pakan ternak mengalami kenaikan.
"Tahun lalu ingat tidak? Beras bergejolak tahun ini tidak. Tahun ini yang agak naik harganya di pangan itu ya jagung kemudian dia memengaruhi harga telur dan harga daging ayam," ujarnya di kantornya, Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Pasalnya, penyebab utama inflasi adalah kenaikan komoditas makanan. Hal ini terlihat pada periode sekarang di mana bahan makanan berkontribusi 0,92 persen ke inflasi dan diikuti oleh makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,28 persen
"Inflasi Januari 0,32 persen ya masih cukup baik apa lagi dibandingkan dengan Januari tahun-tahun lalu. Untuk bulanan yang biasanya agak tinggi, ini lumayanlah bagus," kata dia.
Meskipun terdapat kenaikan tarif transportasi di bulan ini namun menurutnya kenaikan ini wajar karena merupakan musiman. Sebab, setiap menjelang dan saat libur Natal dan Tahun Baru tarif transpotasi selalu naik karena melonjaknya permintaan.
"Transportasi itu ya memang kalau bulan-bulan Lebaran sama tahun baru itu ada kecenderungan transportasi naik. Terutama angkutan udara ya, dia ada harga batas bawah ada batas atas," ujarnya.
Oleh karenanya, ke depan pemerintah akan mengendalikan harga bahan pangan agar inflasi tetap stabil di kisaran 3,5 persen. Pasalnya selama empat tahun belakangan inflasi terjaga di kisaran level 3 persen.
Bahkan, pemerintah berencana menurunkan target inflasi di tahun depan karena tahun ini besaran target inflasi sama seperti tahun sebelumnya. "Apa pun kita akan berusaha keras supaya inflasi itu ada di sekitar 3,5 persenan plus minus 1 persen. Sampai mungkin tahun depan baru kita turunkan targetnya," ucapnya.
Hal ini dengan pertimbangan situasi ekonomi ke depan yang akan membaik dari sisi global dan nasional. Meskipun masih ada permasalahan pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan yang masih menggelayuti perekonomian nasional.
"Walaupun gejolak harga termasuk gejolak nilai tukar rupiah terjadi tahun lalu itu tetapi ya inflasi kita oke," tuturnya.
Editor : Ranto Rajagukguk
http://bit.ly/2MHy3Lt
February 02, 2019 at 12:25AM from iNews.id | Inspiring & Informative http://bit.ly/2MHy3Lt
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Januari Inflasi Rendah, Menko Darmin: Harga Beras Tidak Bergejolak"
Post a Comment