Jalan Tol Pertama di Kalimantan Siap Beroperasi Maret 2019

BALIKPAPAN, iNews.id - Pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda sudah hampir selesai. Ruas tol yang menjadi bagian dari Tol Trans Kalimantan itu ditargetkan beroperasi mulai Maret 2019 mendatang.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol sepanjang 99,35 kilometer (km) itu menjadi bagian dari target pembangunan 1.825 km jalan tol sepanjang 2015-2019. Dalam empat tahun, jalan tol yang sudah terbangun mencapai 782 km.

"Salah satunya adalah pembangunan Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Jalan tol yang mempunyai panjang 99,35 Km hingga awal Februari 2019 pembangunan konstruksinya telah mencapai 85,7 persen," kata Menteri Basuki melalui keterangan tertulis, Selasa (12/2/2019).

Jalan tol ini terdiri dari lima seksi. Seksi I Balikpapan-Samboja sepanjang 22,03 km sudah mencapai 96,82 persen ditargetkan rampung April 2019. Seksi II Samboja-Muara Jawa sepanjang 30,98 km dan Seksi III Muara Jawa-Palaran sepanjang 17,5 km sekitar 97 persen, sehingga ditargetkan rampung Maret 2019.

"Seksi IV Palaran-Samarinda dengan panjang 17,95 km progresnya sudah mencapai 75,33 persen dengan target rampung Juli 2019 dan terakhir Seksi V Balikpapan-Bandara Sepinggan sepanjang 11,09 km progresnya mencapai 68 persen dengan target rampung Agustus 2019," ujar Menteri Basuki.

Jalan Tol Balikpapan - Samarinda dapat memangkas waktu tempuh kedua kota tersebut dari 3 jam menjadi hanya 1 jam. Dia berharap, kehadiran tol tersebut bisa meningkatkan konektivitas dan mengurangi biaya logistik, sehingga mampu mendorong pengembangan kawasan-kawasan industri yang bergerak di sektor CPO, batubara, migas, dan pertanian.

Nilai investasi proyek ini mencapai Rp9,9 triliun dengan skema Kerja Sama Pemerintah-Badan Usaha (KPBU) dan masa konsesi 40 tahun. PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda mengerjakan Seksi 2, 3, dan 4 dengan total panjang 66,43 kilometer. Sisanya dikerjakan pemerintah.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)