JAKARTA, iNews.id – Semua umat beragama diminta menjaga kesucian rumah-rumah ibadah mereka. Tempat ibadah hendaknya dijauhkan dari politik praktis, apalagi yang menjurus pada perpecahan.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan, semua rumah ibadah semestinya difungsikan sesuai tujuannya. Masjid, gereja, pura, wihara, kelenteng mesti digunakan umat untuk beribadah. Adapun politik praktis seharusnya berada di ruang-ruang public.
”Mengapa? Karena umat, jemaat, di setiap rumah ibadah itu punya aspirasi politiknya yang beragam dan berbeda-beda. Oleh karenanya, kita harus menjaga betul kesakralan, kesucian rumah ibadah untuk tidak dipengaruhi aktivitas politik praktis,” tutur Menag di Jakarta, Minggu (27/1/2019).
BACA JUGA: Said Aqil: Imam Masjid, Khatib, Menag, Kalau Selain NU Salah Semua
Menag mengatakan, politik sesungguhnya digunakan untuk mencerahkan. Termasuk politik kebangsaan, penting diketahui oleh publik. Ini berbeda dengan politik praktis yang bersifat ajakan untuk memilih atau tidak memilih sesuatu.
”Kalau ajakan-ajakan itu mendiskreditkan pihak-pihak tertentu, menjelek-jelekan, apalagi menyebar fitnah, hoaks, berita yang tidak berdasar, saya pikir itu tidak pada tempatnya sama sekali menggunakan tempat ibadah,” tuturnya.
Kemenag, kata dia, akan terus memantau rumah-rumah ibadah, apakah digunakan untuk aktivitas yang bisa berpotensi membenturkan antarumat agama atau tidak.
Editor : Zen Teguh
http://bit.ly/2CPlZTA
January 28, 2019 at 03:53AM from iNews.id | Inspiring & Informative http://bit.ly/2CPlZTA
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menag Minta agar Masjid Dijauhkan dari Politik Praktis"
Post a Comment