Meksiko Umumkan Penghentian Perang dengan Kartel Narkoba

MEXICO CITY, iNews.id - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador yang baru terpilih pada Desember 2018 mengumumkan penghentian perang dengan kartel atau pengedar narkoba, Rabu (30/1/2019). Meksiko tak menjadikan perburuan bandar narkoba sebagai prioritas penanganan kejahatan lagi.

Pemerintah pusat mengerahkan kekuatan militer untuk memerangi kartel obat terlarang sejak perang dicanangkan pada 2006.

Di sisi lain, penggunaan pendekatan militer dikritik karena menimbulkan banyak korban, tak hanya dari pelaku kejahatan, tapi juga warga tak bersalah.

Perang ini juga menyebakan kartel-kartel terfragmentasi sehingga mereka saling serang.

"Tidak ada perang. Tidak ada lagi perang secara resmi. Kami menginginkan perdamaian, dan kami akan mencapai perdamaian,” katanya, dikutip dari AFP, Kamis (31/1/2019).

"Tidak ada capo (pemimpin sindikat kriminal) yang ditangkap, karena itu bukan tujuan utama kami. Tujuan utama pemerintah adalah menjamin keselamatan warga. Hal yang kami inginkan adalah keamanan, mengurangi kasus pembunuhan setiap hari," ujar Lopez Obrador lagi.

Data pemerintah Meksiko mencatat lebih dari 200.000 orang terbunuh sejak militer disiagakan di jalan-jalan sejak tahun lalu. Beberapa negara bagian bahkan mengukir rekor sebagai wilayah dengan tingkat pembunuhan setara dengan negara-negara paling kejam di dunia.

Tahun 2018 merupakan saat paling kejam dalam catatan pemberantasan narkoba di Meksiko, di mana ada 33.341 kasus pembunuhan.

Sebagai solusi, Lopez Obrador mengusulkan beberapa program sosial yang diharapkan dapat mengurangi kemiskinan sebagai pemicu orang untuk melakukan kekerasan.

Dia juga mendorong pembentukan pasukan garda nasional beranggotakan puluhan ribu tentara. Nantinya kepolisian sipil juga akan berada di bawah kendali militer.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)