Search

Delik RCTI: Medan Tempur Serdadu Isu

JAKARTA, iNews.id - Perhelatan pesta demokrasi untuk memilih presiden dan wakil presiden telah di depan mata. Pertarungan sengit merebut suara rakyat pun bergema hingga ke dunia maya.

Sejak diumumkannya nama dua pasang capres dan cawapres pada Agustus 2018, media sosial (medsos) mendadak riuh oleh informasi terkait masing-masing capres-cawapres yang tengah bersaing.

Kampanye negatif muncul di tiap timeline media sosial. Tidak hanya itu, berita bohong alias hoaks dengan sasaran kedua kubu capres dan cawapres pun mendominasi.

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat, angka penyebaran hoaks dalam beberapa tahun terakhir mencapai 800.000 setiap tahun.

Sementara, menurut Masyarakat Antifitnah dan Hoaks Indonesia (Mafindo), kabar hoaks terkait politik menduduki posisi tertinggi sepanjang Juli hingga September 2018 sebanyak 58,7 persen.

Perkembangan medsos tak dapat dihindari. Riuh rendah dan kebisingan jagat maya dari berbagai informasi adalah kenyataan. Untuk itu, kita harus bijak dan mengontrol jari-jemari dalam menerima dan membagi berita di medsos.

Banyaknya hoaks dan ujaran kebencian saat ini justru menutup visi misi capres-cawapres yang seharusnya diketahui publik. Simpatisan kedua kubu seringkali larut dalam konflik di medsos itu.

Bagaimana sesungguhnya pertarungan capres dan cawapres ini dibangun? Lalu, bagaimana harus memberangus hoaks yang bertebaran itu? Saksikan program ‘Delik: Medan Tempur Serdadu Isu’ pada Minggu tengah malam ini hanya di RCTI.

Editor : Zen Teguh

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Fdr9fe
January 06, 2019 at 11:55PM from iNews.id | Inspiring & Informative http://bit.ly/2Fdr9fe
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Delik RCTI: Medan Tempur Serdadu Isu"

Post a Comment

Powered by Blogger.