JAKARTA, iNews.id - Saat wawancara kerja, tentu pelamar ingin selalu bisa menjawab pertanyaan yang dapat memuaskan interviewer. Namun, bagaimana jika pelamar tidak tahu jawaban dari pertanyaan tersebut?
Hal itulah yang menjadi masalah CEO Google Sundar Pichai saat 2004 lalu ketika pertama kali diwawancarai untuk posisi VP Produk Management di Google. Pada wawancara pertamanya, Pichai ditanyai mengenai pendapatnya tentang Gmail, di mana Google baru mengumumkan layanan surat elektronik miliknya tersebut di hari yang sama yaitu 1 April 2004.
"Saya pikir itu adalah April Fool's Day," ujar Pichai saat berbagi pengalamannya di Indian Institute of Technology dikutip dari CNBC, Minggu (3/2/2019).
Dia merespons dengan mengatakan tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut karena belum menggunakan produk tersebut. "Dalam wawancara keempat seseorang bertanya, 'Apakah kamu pernah melihat Gmail?' Aku jawab tidak. Selanjutnya, dia menunjukkan (Gmail) kepada saya. Kemudian pewawancara kelima bertanya, 'Bagaimana pendapat kamu tentang Gmail?' Baru saya bisa menjawabnya," ucapnya.
Kebanyakan pelamar kerja akan berusaha untuk menjawab apa pun sebelum melanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Namun, Pichai melakukan yang sebaliknya dan hal itu yang membuat pewawancara terkesan.
1. Kerendahan Hati Intelektual
Mayoritas pelamar kerja berpikir jika tidak tahu jawaban dari pewawancara dapat membuat penilaiannya turun. Namun, lebih baik katakan yang sejujurnya ketimbang menjawab dengan hal yang mungkin benar-benar salah.
Penelitian sains telah menunjukkan bahwa orang dengan kerendahan hati intelektual atau bersedia mengakui apa yang tidak diketahui merupakan orang yang mau belajar.
Oleh karenanya, jika pelamar dihadapkan dengan pertanyaan wawancara yang sulit, tetap tenang dan luangkan waktu untuk berpikir sebelum menjawab. Pichai dengan hat-hati memikirkan pertanyaan tersebut karena apa yang bisa dikatakan untuk sesuatu yang bahkan belum pernah dilihat? Pasalnya, Gmail saat itu adalah produk yang baru diluncurkan, khusus untuk undangan, dan dia menyimpulkan bahwa masuk akal jika menjawab tidak mengetahui jawabannya.
2. Miliki Alasan yang Kuat
Alih-alih menjawab 'saya tidak tahu', Pichai mengatakan kepada pewawancara alasan mengapa tidak tahu, yaitu belum menggunakan produk Gmail. Artinya, dia mengungkapkan rasa ingin tahu yang merupakan sifat yang selalu disukai pewawancara dalam diri pelamar kerja.
3. Mengalihkan Pembicaraan
Setelah menyatakan apa yang tidak diketahuinya, Pichai mengalihkan pembicaraan untuk menegaskan apa yang dia tahu.
Sekilas tentang Gmail memberinya pemahaman yang lebih jelas tentang produk. Ini memungkinkannya untuk menampilkan kejujuran dan kecerdasan sehingga dia akan menjadi sangat terkenal di Google. Dengan demikian, memberikan jawaban yang jujur tidak hanya mencetak poin kebajikan. Namun dengan menjadi jujur dapat memberi kesempatan untuk menunjukkan apa yang kamu tahu.
Editor : Ranto Rajagukguk
http://bit.ly/2Gksu4m
February 03, 2019 at 10:05PM from iNews.id | Inspiring & Informative http://bit.ly/2Gksu4m
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jawab Tidak Tahu saat Interview Kerja, Ini Pengalaman CEO Google"
Post a Comment