JAKARTA, iNews.id - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) didirikan karena Indonesia dalam darurat siber. Pembentukan BSSN merupakan langkah konkret pemerintah untuk mengatasi darurat siber.
Direktur Ancaman BSSN, Sulistyo mengatakan, gagalnya pendeteksian ancaman tsunami di daerah Banten beberapa waktu lalu salah satu indikasi kondisi darurat siber. Saat ini Indonesia hanya memiliki 21 sensor siber di enam provinsi.
"Kita gagal deteksi dini bahaya tsunami. Banyak korban karena hal itu," ujar Sulistyo usai menghadiri acara Polemik MNC Trijaya Network bertajuk, Darurat Ancaman Siber di D'consulate, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2/2019).
BACA JUGA:
BSSN Ingatkan KPU Waspada Kejahatan Siber, Amankan Data Center
Penggunaan Software Bajakan Rawan Serangan Siber
Menurutnya, Indonesia masih perlu meningkatkan keamanan untuk mengantisipasi bencana yang terjadi dengan memasang sensor aktif. Sensor itu akan mendukung BSSN dalam melaporkan bahaya siber di sejumlah tempat.
"Kita sudah darurat siber. Melihat darurat ini pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah membentuk lemnga sandi atau BSSN," katanya.
Editor : Kurnia Illahi
http://bit.ly/2SK08qG
February 09, 2019 at 10:45PM from iNews.id | Inspiring & Informative http://bit.ly/2SK08qG
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gagal Deteksi Dini Tsunami, BSSN Sebut Indonesia Darurat Siber"
Post a Comment