Search

Kemenko PMK Sebut Angkatan Kerja RI 65 Persen Lulusan SMP

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah tahun ini memfokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini dalam rangka meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.

Namun, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Sartono mengatakan, tenaga kerja Indonesia masih didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Rendahnya pendidikan ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM.

"Daya saing kita masih mengalami tantangan katena tingkat pendidikan angkatan kerja di Indonesia 65 persen masih didominasi oleh angkatan kerja yang berpendidikan SMP," ujarnya di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Dia melanjutkan, tenaga kerja lulusan perguruan tinggi hanya sebanyak 10 persen dari total keseluruhan angkatan kerja. Sementara, untuk lulusan SMA sebanyak 25 persen dan 65 persen sisanya lulusan SMP ke bawah.

Menurut dia, dengan tenaga kerja usia produktif berpendidikan rendah ini daya saing Indonesia dipastikan kalah dibandingkan negara lain yang sebagian besar lulusan perguruan tinggi. Dengan demikian, meski Indonesia menghadapi bonus demografi, namun hal itu tidak dapat mendongkrak ekonomi.

"Ini menjadi tantangan bagaimana mengatasi persoalan tersebut, kita perlu memperbesar kapasitas pendidikan tinggi. Dan ini menjadi tanggung jawab dan tugas kita bersama," ucapnya.

Saat ini, pemerintah telah mendorong peningkatan kualitas SDM dengan menggencarkan pendidikan vokasi. Harapannya, tenaga kerja Indonesia dapat menyesuaikan kemampuannya dengan pasar kerja di era revolusi industri 4.0.

"Diharapkan melalui revitalisasi ini kualitas sumber daya manusia lebih baik lagi dan memberikan sumbangan yang besar pada Indonesia," tuturnya.

Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Mahatmi Parwitasari Saronto sebelumnya mengatakan, bonus demografi yang mayoritasnya diisi usia produktif sudah dapat dirasakan pada tahun depan. Karena itu, ia menekankan, hal ini tidak boleh disia-siakan.

"Bonus demografi sudah mulai masuk 2020, satu tahun lagi, kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, akan menjadi beban," ujar Mahatmi di Gedung CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Pasalnya, apabila bonus demografi tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM, maka tenaga kerja yang kurang berkualitas akan kalah saing. Dengan demikian nantinya hanya menyumbang angka pengangguran nasional.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2RLv6PN
January 23, 2019 at 10:09PM from iNews.id | Inspiring & Informative http://bit.ly/2RLv6PN
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kemenko PMK Sebut Angkatan Kerja RI 65 Persen Lulusan SMP"

Post a Comment

Powered by Blogger.