Bitcoin Anjlok, Investor Kembali Beralih ke Emas

NEW YORK, iNews.id - Harga Bitcoin masih belum bisa bangkit dari keterpurukannya. Aksi jual tersebut diterangai karena investor mata uang kripto itu mulai mengalihkan asetnya ke emas.

Bitcoin pernah menyentuh rekor tertinggi pada Desember 2017. Saat itu, nilai 1 Bitcoin hampir 20.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp290 juta.

CEO Van Eck Associates, Jan Van Eck mengatakan, terpuruknya harga Bitcoin saat inimembuat para investor kembali ke aset yang lebih tradisional seperti emas.

"Saya pikir Bitcoin sempat menarik permintaan emas di 2017," ujar Van Enck, seperti dilansir dari CNBC, Minggu (27/1/2019).

Hingga saat ini, harga Bitcoin berada di bawah 4.000 dolar AS dalam 3 pekan terakhir. Padahal, sekitar satu tahun yang lalu, harganya masih di atas 12.000 dolar AS.

Dengan performa tersebut, Van Eck melihat ada kecenderungan investor Bitcoin, kembali menjadikan emas
sebagai instrumen investasi.

"Kami baru saja melakukan survei kepada 4.000 investor Bitcoin dan investasi nomor satu mereka untuk 2019 adalah emas. Jadi emas pernah hilang dari bitcoin dan sekarang sebaliknya," tutur Van Eck.

Terhitung sejak mencapai level tertingginya pada akhir 2017, harga Bitcoin telah turun 82 persen. Di rentang waktu yang sama, harga emas menguat 2,5 persen.

Founder sekaligus chief investment officer of Seymour Asset Management, Tim Seymour, turunnya harga Bitcoin membuat investor sulit kembali ke instrumen mata uang kriptotersebut.

"Bukan hanya kita kehilangan semua likuiditas, tapi juga di luar argumen soal eksistensi blockchain, tadinya sangat sulit berdebat soal nilai (Bitcoin). Sementara emas benar-benar memiliki nilai dan tidak ada perdebatan soal itu," ujar dia.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)