Umat Islam India Hadapi Tekanan Pascabom Bunuh Diri di Kashmir

SRINAGAR, iNews.id - Serangan bom bunuh diri terhadap iring-iringan paramiliter di Pulwama, Khasmir, India, yang menewaskan 41 orang pada Kamis pekan lalu, berdampak pada umat Islam secara keseluruhan di negara itu. Sentimen terhadap umat Islam terjadi di mana-mana.

Warga Kashmir yang tinggal di luar negara bagian menghadapi pengusiran, pemberhentian dari tempat kerja, serta serangan bullying di media sosial. Pemerintah memperingatkan kenaikan ketegangan di kalangan masyarakat berbeda agama.

Warga muslim Kashmir menghadapi balasan dari penganut Hindu di India, terutama di negara bagian Haryana dan Uttarkhand.

Kalangan muslim pun mendesak Kementerian Dalam Negeri India mengeluarkan peringatan ke semua negara bagian untuk menjamin keselamatan dan keamanan serta memelihara keharmonisan di kalangan warga yang berbeda latar belakang.

Aqib Ahmad, seorang mahasiswa asal Kashmir yang tinggal di Dehradun, ibu kota Uttarkhand, mengaku diusir pemilik kos karena takut akan serangan terhadap tempatnya. Ahmad juga tak bisa kembali ke Kashmir karena harga tiket pesawat melonjak.

Dua mahasiswa lain di Dehradun juga diminta mengosongkan kamar kos mereka segera.

"Kemana kami harus pergi?" kata mahasiswa bernama Waseem Akram, dikutip dari Reuters, Senin (18/2/2019).

Media lokal melaporkan, bahwa sejumlah mahasiswa asal Kashmir diserang berbagai kelompok sayap-kanan Hindu di Uttarakhand. Selain itu, seorang pria Kashmir ditangkap oleh polisi Bengaluru, dengan tuduhan hasutan karena diduga mendukung aksi bim bunuh diri melalui media sosial.

Polisi di negara bagian Jammu dan Kashmir mengatakan, mereka menyediakan akomodasi sementara bagi orang-orang yang ingin pulang ke Kashmir. Warga Kashmir juga didesak menghubungi polisi secepatnya jika mereka menghadapi kesulitan atau kekerasan.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)