Gajah Jantan Ditemukan Mati Tertembak di Taman Margasatwa Kamboja

PHNOM PENH, iNews.id - Seekor gajah ditemukan mati dengan taring dan ekor yang sudah diiris di suaka margasatwa di Kamboja. Kini di negara itu, jumlah gajah liar terus berkurang karena perburuan dan penggundulan hutan.

Negara Asia Tenggara itu dalam beberapa tahun terakhir menjadi pusat transit utama untuk perdagangan satwa liar ilegal bernilai miliaran dolar. Permintaan akan produk-produk yang terbuat dari gading dan cula badak paling banyak dari China dan Vietnam.

Menurut Proyek Mondulkiri, sebuah LSM penyelamat hewan, ada sekitar 400 gajah di alam liar di Kamboja, dan sekitar 50 di antaranya ditahan di penangkaran.

Juru Bicara Kementerian Lingkungan Hidup Neth Pheaktra menyebut tubuh gajah jantan Asia ditemukan pada hari Minggu kemarin di cagar alam di Provinsi Mondulkiri timur laut.

"Gading gajah hilang dan ekornya juga dipotong," katanya, kepada AFP, Senin (25/2/2019).

Dia menyebut binatang itu terbunuh sekitar 10 hari yang lalu.

"Ada luka akibat tembakan di bawah mata kanannya," kata Pheaktra.

Dia menambahkan pihak berwenang masih memburu para pemburu liar.

Seekor bayi gajah ditemukan mati tahun lalu di tempat perlindungan yang sama ketika ditangkap dalam perangkap yang dibuat oleh pemburu liar.

Gajah Asia diburu karena gadingnya yang berharga, sementara rambut ekornya dianggap sebaagi keberuntungan dan dipakai untuk menjadi cincin dan gelang.

Permintaan akan bagian-bagian hewan itu kini mengancam populasi gajah Kamboja yang semakin menipis.

Pada Desember, pemerintah Kamboja menyita lebih dari seribu gading gajah yang disembunyikan dalam wadah penyimpanan yang dikirim dari Mozambik.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)