Kongres Akan Batasi Kekuasaan Presiden AS Terkait Serangan Nuklir

WASHINGTON, iNews.id - Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) akan mengadakan wawancara pers pada Selasa (29/1/2019) untuk membahas pembatasan kekuasaan presiden dalam melancarkan serangan nuklir.

Senator Partai Demokrat Edward Markey dan anggota DPR Ted Lieu akan mengusahakan supaya Presiden Trump atau presiden AS lainnya tidak akan bisa meluncurkan serangan nuklir yang pertama ke arah lawan tanpa adanya pernyataan perang yang dikeluarkan oleh Kongres.

Pernyataan yang dikeluarkan kedua anggota Kongres itu mengutip insiden pada Januari 2018, di mana Trump menantang pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tentang siapa yang memiliki 'tombol nuklir' lebih besar.

Saat Kim mengirim pesan tahun barunya untuk memperingatkan dunia bahwa dia punya 'tombol nuklir', Trump pun merespons lewat Twitter.

"Tolong beritahu dia bahwa saya juga punya Tombol Nuklir, yang jauh lebih besar dan lebih kuat dibandingkan miliknya (Kim Jong Un), dan tombol saya bekerja dengan baik!" cuit Trump kala itu.

Markey dan Lieu saat itu mengeluarkan usul untuk membatasi kekuasaan presiden menggunakan dalam menggunakan 'tombol nuklirnya'.

Kelompok nirlaba Bulletin of Atomic Scientists, yang mengurus apa yang disebut "Doomsday Clock" atau Jam Hari Kiamat mengatakan, jam kini menunjukkan pukul 11 lewat 58 menit, atau dua menit sebelum tengah malam, petunjuk bahwa hari kiamat karena perang nuklir sudah dekat.

Tahun lalu, kerangka pengendalian senjata nuklir dunia hampir runtuh saat AS keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran dan mengancam akan menarik diri dari perjanjian pembatasan senjata nuklir jarak menengah.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)