Search

PBB: Rakyat Korea Utara Hidup Miskin karena Terkepung Siklus Korupsi

SEOUL, iNews.id - Rakyat Korea Utara (Korut) menghadapi kesulitan menyambung hidup. Hal itu, menurut PBB, disebabkan karena korupsi di negara bersenjata nuklir tersebut.

"Karena tingginya siklus keji deprivasi, korupsi, dan represi," demikian menurut laporan terbaru PBB, seperti dikutip BBC, Rabu (29/5/2019).

Laporan badan hak asasi PBB juga menuduh pemerintahan rezim Kim Jong Un melakukan kesalahan manajemen ekonomi sehingga rakyat harus berupaya keras memenuhi kebutuhan minimum.

Perjuangan hidup sehari-hari juga dipersulit dengan permintaan suap para pejabat, sebut laporan itu.

Korea Utara menyanggah laporan itu dan menyebutnya bermotivasi politik dengan tujuan sinis.

Laporan berjudul The Price Is Right (Harganya Tepat) itu berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan 214 pembelot dari Korea Utara pada 2017 dan 2018.

Laporan itu mencatat gagalnya sistem distribusi pada 1990-an dan menyebabkan sekitar tiga perempat penduduk mencari kebutuhan ke pasar gelap karena jatah harian tak lagi mencukupi untuk bertahan hidup.

"Bila kami ikuti perintah dari negara, kami akan meninggal karena kelaparan," kata salah seorang pembelot.

Namun pasar-pasar yang menyediakan kebutuhan sehari-hari sangat rentan suap. Akibatnya rakyat yang ingin membeli kebutuhan harus menyuap.

Menurut laporan PBB, mereka yang mencoba menjual di pasar gelap seperti ini menghadapi kemungkinan penahanan. Badan dunia ini menyoroti perempuan yang ingin bekerja yang disebut kelompok paling rentan.

"Bagi mereka yang cukup uang bisa terbebas dari apa pun, termasuk tindakan pembunuhan," kata pembelot lain, yang pernyataanya dikutip dalam laporan PBB.

Laporan PBB itu juga mengkritik kebijakan ekonomi Kim Jong Un yang memerintah sejak ayahnya meninggal pada 2011.

Namun, Korea Utara justru menuding kesulitan ekonomi terjadi karena sanksi yang diterapkan karena program nuklir negara itu.

Laporan itu juga menyebut bahwa pihak militer masih mendapat prioritas pendanaan dibandingkan persediaan pangan rakyat.

Badan Pangan Dunia (WFP) memperkirakan, 10,1 juta warga Korea Utara mengalami kesulitan pangan sementara panen terburuk negara itu menyebabkan kekurangan lebih dari satu juta ton pangan.

"Saya khawatir bahwa fokus tentang masalah nuklir akan mengalihkan perhatian dari kondisi hak asasi jutaan orang Korea Utara," kata Komisaris HAM PBB, Michelle Bachelet.

"Hak untuk pangan, kesehatan, rumah, kerja, dan kebebasan bergerak adalah universal. Namun di Korea Utara, mereka tergantung pada kemampuan orang untuk menyuap pejabat negara," katanya.

Korea Utara mengungkapkan kemarahan atas laporan itu.

"Laporan seperti itu dibuat-buat karena selalu berdasarkan kesaksian para pembelot yang menyebutkan informasi yang dibuat-buat agar mereka hidup atau mereka melakukannya karena tekanan," kata perwakilan Korea Utara di kantor HAM PBB, di Jenewa, seperti dikutip Reuters.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2woSBAP
May 29, 2019 at 10:27PM from iNews.id | Inspiring & Informative http://bit.ly/2woSBAP
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "PBB: Rakyat Korea Utara Hidup Miskin karena Terkepung Siklus Korupsi"

Post a Comment

Powered by Blogger.