The Fed Pangkas Suku Bunga, Wall Street Ditutup Turun

NEW YORK, iNews.id - Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir lebih rendah pada Rabu (31/7/2019) waktu setempat, setelah Federal Reserve AS memutuskan untuk memangkas suku bunganya sejak lebih dari satu dekade lalu.

Mengutip Xinhua, Kamis (1/8/2019), indeks Dow Jones Industrial Average turun 333,75 poin, atau 1,23 persen, menjadi 26.864,27. Indeks S&P 500 turun 32,80 poin, atau 1,09 persen, menjadi 2.980,38. Indeks Komposit Nasdaq turun 98,19 poin, atau 1,19 persen, menjadi 8.175,42.

Seluruh sektor S&P 500 utama diperdagangkan lebih rendah pada penutupan pasar, dengan sektor konsumer turun hampir 2 persen, memimpin pelemahan. Saham Spotify turun hampir 0,2 persen, setelah layanan streaming musik ini melaporkan kerugian tajam pada laba kuartal kedua, meskipun pendapatan kuartalannya lebih baik dari perkiraan.

Namun, saham Apple naik lebih dari 2 persen, setelah raksasa teknologi AS i ini melaporkan pendapatan kuartal kedua yang mengalahkan ekspektasi pasar. Proyeksi pendapatan untuk kuartal keempat juga melampaui estimasi analis.

The Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga seperempat poin pada Rabu untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan tahun 2008. Keputusan itu muncul karena implikasi perkembangan global untuk prospek ekonomi dan tekanan inflasi yang diredam.

Langkah ini sejalan dengan ekspektasi para pelaku pasar yang memperkirakan penurunan suku bunga hampir seperempat poin menjelang pertemuan.

Namun, pasar terkejut setelah pernyataan Ketua Fed Jerome Powell bahwa penurunan suku bunga adalah penyesuaian siklus tengah terhadap kebijakan, sehingga menghapuskan kenaikan tiga indeks.

Di sisi ekonomi, pekerjaan sektor swasta AS meningkat 156.000 pada Juli dari bulan sebelumnya, menurut Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP pada Rabu, yang melampaui perkiraan pasar 150.000.

Sektor jasa dan produsen barang berkontribusi paling besar pada pertumbuhan Juli, yang datang lebih tinggi dari peningkatan revisi Juni 112.000. Laporan bulanan dilakukan bersama oleh ADP Research Institute dan Moody's Analytics, menawarkan tinjauan umum sektor swasta nonpertanian AS.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)