Search

Menelusuri Jejak Hitam Tambang Batu Bara di Kalimantan Selatan

Melalui program CSR, banyak hal yang telah dilakukan Adaro untuk bisa bekerja bersama masyarakat sekitar sambil terus melestarikan alam. Maskuni dan komunitasnya berhasil mengembangkan produksi madu khas Kalimantan yang dihasilkan dari lebah kalulut.

Dengan bantuan Adaro, dirinya kini tidak perlu lagi mencari madu di hutan lantaran tersedia lahan yang luas untuk budidaya lebah madu kalulut.

"Sekali panen satu titik itu bisa 10 liter, ada 4 titik panen tiap bulan. Ada 250 sarang di tiap titik," ungkap Maskuni.

Madu kalulut hasil budidaya ini pun sudah dijual ke banyak tempat, termasuk luar daerah yang ingin merasakan kesegaran rasa dan khasiat madu murni dari hutan Kalimantan.

"Madu ini agak asam, seperti ada rasa jeruknya, beda sama madu lain. Karena kalulut beda dengan lebah pada umumnya," kata Maskuni.

Adaro juga punya lahan nursery seluas 2 hektare. Lahan ini digunakan untuk budidaya tanaman endemik Kalimantan, mulai dari sengon, trambesi, mahoni, meranti, hingga tanaman buah. Sebanyak 2.000 bibit ditanam tiap harinya di Green House yang mencangkup tanaman fast growing dan slow growing.

"Kita juga tanam pohon-pohon pembawa burung, ada sepatudea. Jadi kita mengajak burung balik ke alamnya. Paringin sudah 15 tahun, itu lahan reklamasi Adaro sudah banyak burung lagi sekarang," kata Muhammad Mesijan, orang yang bertanggung jawab di Nursery.

Tak hanya itu, air dari bekas pembuangan tambang batu bara juga bisa dikonsumsi kembali oleh masyarakat secara gratis. Adaro punya unit pengelola air, mengubah air buangan tambang menjadi air seperti semula, bahkan bisa dikonsumsi secara langsung tanpa proses dimasak.

Ahsan Saputra, orang yang menjaga di unit pengelolaan air kepada Liputan6.com mengatakan, tiap hari ada 800 kubik air yang masuk ke unit pengelolaan. Dari jumlah tersebut dihasilkan 20 liter air bersih per detik.

Tambang dengan metode open pit cenderung menghasilkan kolam-kolam bekas galian. Berangkat dari hal ini, Adaro melihat adanya potensi besar sebagai perusahaan yang bisa menghasilkan air bersih.

Air dari beragam tahapan panjang pengolahan sebelum keluar ke badan sungai penerima maupun ke pipa-pipa masyarakat harus memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Pergub Kalsel No 36 tahun 2008.

"Sudah beroperasi dari 2008, pipanisasi bisa langsung diminum warga tanpa dimasak. Sementara yang dialiri baru tiga desa, Adahai, Padang Panjang, dan Laburan," ungkap Ahsan.

Sebagai indikator air di lingkungan sekitar tambang tetap terjaga kelestarian dan tingkat kesehatannya, PT Adaro Indonesia juga memiliki kolam penelitian. Kolam ini digunakan untuk budidaya ikan khas sungai-sungai Kalimantan.

Menggandeng LIPI sejak 2009, kolam penelitian ini sudah membudidayakan berbagai jenis ikan lokal dan air tawar, antara lain ikan pepuyu, pipih, dan gurame.

Yunesto, salah seorang yang bertanggung jawab di kolam penelitian mengatakan, lahan yang digunakan untuk kolam penelitian seluas 1,5 hektare. Lahan tersebut mencakup proses pemijahan, pembesaran bibit, pembesaran ikan, sampai panen.

"Kelompok tani di sini kami berikan bibit maupun indukan juga. Kami pantau terus mereka dari mulai pembuatan kolam sampai pascapanen," kata Yunesto.

Hasilnya bukan hanya dijual, Yunesto mengungkapkan, sebagian ikan yang dipanen dari kolam penelitian juga dirilis ke Sungai Tabalong. Hal itu dilakukan sebagai indikator meski ada galian tambang, sungai-sungai di kawasan itu tetap lestari dan menjadi habitat banyak ikan.

Pada akhirnya tambang tidak melulu soal eksploitasi, pertambangan juga sangat berpotensi menjadi agen perubahan di suatu daerah.

Adanya aktivitas tambang di daerah tertentu bisa membuka akses dan infrastruktur sehingga pengembangan suatu daerah mudah dilakukan. Tambang yang baik memanfaatkan seefisien mungkin sumber alam dengan mengedepankan nilai lingkungan dan keadilan sosial. 

Simak video pilihan berikut ini:

Tumpukan sampah di TPST Bantargebang akan diolah dengan teknologi khusus sehingga bisa jadi sumber bahan bakar pengganti batu bara.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2Cf5Jf9
March 14, 2019 at 03:32PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2Cf5Jf9
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Menelusuri Jejak Hitam Tambang Batu Bara di Kalimantan Selatan"

Post a Comment

Powered by Blogger.