JK Sindir Kontraktor Swasta Takut Ambil Proyek Infrastruktur Luar Jawa

JAKARTA, iNews.id - Upaya pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur besar-besaran di Indonesia lebih banyak dimanfaatkan BUMN. Sementara kontraktor swasta tidak terlalu banyak berperan, terutama di luar Jawa.

Menurut Wakil Presiden, Jusuf Kalla, kontraktor swasta tidak berani mengambil proyek infrastruktur di luar Jawa. Hal ini membuat BUMN tidak hanya dominan, tapi lebih maju dalam hal pengalaman dan kualitas dibandingkan swasta.

"Kita perlu perhatikan bahwa kontraktor nasional dari swasta tidak semaju dibandingkan perusahaan negara," ujar JK dalam Musyawarah Nasional Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

JK mendorong kontraktor swasta lebih berani mengambil proyek-proyek yang berisiko, sehingga pembangunan proyek infrastruktur tidak melulu dikuasai BUMN. Kontraktor swasta dinilainya harus meningkatkan kapasitas dan profesionalisme dalam bisnis.

"Artinya perlu adanya suatu profesionalisme di kalangan usaha. Diperlukan upaya, fokus, dan profesionalisme dalam memajukan usaha," ucapnya.

Pria asal Sulawesi Selatan itu mengingatkan peluang bisnis infrastruktur di Indonesia masih sangat besar ke depan. Pasalnya, Indonesia membutuhkan banyak infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas antardaerah. Dengan begitu, kontraktor swasta harus meningkatkan kualitas.

Dia menilai, sebenarnya saat ini ada peningkatan kualitas kontraktor swasta dibandingkan 30 tahun yang lalu. Dia mencontohkan, konstruksi gedung-gedung di kota besar sekarang banyak dikerjakan oleh kontraktor lokal.

"Kalau 20 sampai 30 tahun yang lalu kalau kita lihat bangunan tinggi masih dikuasai asing, sekarang sudah menjadi bagian kontraktor lokal," ucap dia.

"Itu berarti pekerjaan sebagai kontraktor tidak akan berhenti. Bangsa bertambah semakin maju dan dibutuhkan fisik," kata JK. (Giri Hartomo)

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)