Search

Menperin Optimistis RI Bisa Kuasai Pasar Otomotif Australia

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah menargetkan pasar ekspor otomotif ke Australia yang sebesar 1,2 juta unit kendaraan. Pasalnya, industri kendaraan di Australia telah mati sehingga diharapakan pasar ini bisa menjadi primadona ekspor Indonesia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, jenis kendaraan yang ditargetkan bisa diekspor ke Australia adalah mobil listrik (electric vehicles). Namun, dengan target yang cukup besar itu, Indonesia hanya mampu memproduksi sekitar 400 unit per tahunnya.

"Market-nya cukup besar 1,2 juta kendaraan tapi industrinya di Australia ini sudah tutup semua, jadi mereka sudah tidak punya industri otomotif sehingga tentu bisa kita isi," ujarnya setelah Raker Kemendag di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (13/3/2019).

Dengan demikian, tingkat produksi Indonesia masih di bawah kapasitas permintaan pasar. Oleh karenanya, dalam dua tahun ini pemerintah tengah mempersiapkan produksi dan insentif yang akan diberikan untuk menggenjot ekspor produk otomotif ke sana.

"Kita siapkan dalam dua tahun sehingga ini bisa jadi primadona ekspor kita ke Australia," kata dia.

Dalam perjanjian perdagangan bebas Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), Australia memperbolehkan Indonesia mengekspor mobil listrik dan hibrida dengan QVC (perhitungan nilai tingkat kandungan dalam negeri) sebesar 35 persen. Padahal, kepada negara lain Australia mematok QVC sebesar 40 persen.

Sementara itu, pemerintah juga berupaya menyiapkan insentif fiskal seperti pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dan bea masuk impor Australia hingga 0 persen.

"Kemarin dengan komisi 11 kita sudah siapkan insentif fiskal ini bahwa PPnBM untuk EV ini kita 0 kan juga bea masuk impornya kita 0 kan terkait dengan program produksi di dalam negeri," ucapnya.

Namun, Indonesia bukan satu-satunya yang mengincar pasar otomotif di Australia. Pasalnya selama ini, Australia mengimpor mobil dari sejumlah negara seperti Thailand, Jepang, China, dan India.

"EV di Asia ini selain dari Jepang tentu India, India targetkan menjadi induk, Indonesia tentu bersaing dengan Thailand. Dengan kebijakan yang ada posisi kita bisa bersiang dengan Thailand," tuturnya.

Editor : Ranto Rajagukguk

TAG :

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2TNl6ph
March 13, 2019 at 08:45PM from iNews.id | Inspiring & Informative https://ift.tt/2TNl6ph
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Menperin Optimistis RI Bisa Kuasai Pasar Otomotif Australia"

Post a Comment

Powered by Blogger.