Search

Ditopang Utang, Kenaikan Cadangan Devisa Tidak Direspons Pasar

JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia mencatat cadangan devisa Indonesia per akhir Februari 2019 mencapai 123,3 miliar dolar AS, naik 3,2 miliar dolar AS dibanding bulan sebelumnya. Data tersebut tampaknya tidak direspons positif oleh pasar.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, kenaikan cadangan devisa tersebut belum berdampak positif terhadap sentimen pasar.

"Dampaknya ke ekonomi masih belum dirasakan positif. Ini terlihat dari sentimen di IHSG justru turun 0,94 persen dalam sepekan terakhir. Rupiah juga melemah 1,27 persen dalam sepekan," ujarnya, Minggu (10/3/2019).

BACA JUGA:

Februari 2019, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 123,3 Miliar Dolar AS

Menurut Bhima, hal itu terjadi lantaran kenaikan devisa lebih banyak didorong oleh penerbitan global bond ketimbang kinerja ekspor. Idealnya, kenaikan cadangan devisa ditopang oleh peningkatan aktivitas ekonomi seperti ekspor dan pariwisata.

"Faktornya karena cadangan devisa naik lebih didominasi penerbitan sukuk global dan utang pemerintah. Sementara kinerja ekspor dan pariwisata masih melemah," kata dia.

Bhima melanjutkan, kenaikan cadangan devisa yang mengandalkan utang sangat rawan terjadi koreksi. Hal ini yang membuat pasar tidak merespons data ekonomi tersebut secara positif.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2VHXr74
March 10, 2019 at 10:10PM from iNews.id | Inspiring & Informative https://ift.tt/2VHXr74
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ditopang Utang, Kenaikan Cadangan Devisa Tidak Direspons Pasar"

Post a Comment

Powered by Blogger.