Search

Usai Gempa Banten, Warga Pendeglang Pilih Tidur di Bukit

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengakhiri peringatan dini potensi tsunami. Warga Rancapinang, Cimanggu, Kabupaten Pandeglang lebih memilih tetap mengungsi di bukit setelah gempa Banten.

Para warga lebih memilih tinggal di saung perkebunan bahkan sampai ada yang memilih tidur ditanah dengan beralaskan tikar.

"Walaupun masih ada informasi dari BMKG bahwa peringatan dini tsunami telah berakhir masyarakat masih enggan balik ke tempat masing masing. Soalnya masih khawatir," kata salah satu warga Ahmad Kurtusi saat dikonfirmasi, Jumat (2/8/2019).

Kurtusi mengatakan, warga baru akan kembali ke rumah masing-masing apabila kondisi sudah dipastikan aman. Saat ini masyarakat masih trauma pasca terjadi peristiwa tsunami selat sunda pada 22 Desember 2018.

"Belum di pastikan kapan balik lagi kang," ujarnya.

Sebelumnya BMKG mengeluarkan data sejumlah wilayah yang berada dalam status siaga dan waspada usai gempa Banten magitudo 6,9. Namun pada pukul 21.35 peringatan tersebut dicabut, setelah memantau tinggi air selama dua jam.

Lokasi gempa tadi malam berada di 7.54 LS,104.58 BT (147 kilometer Barat Daya Sumur-Banten) dengan Kedalaman 10 kilometer. Gempa ini dirasakan cukup kuat hingga Bandung dan Jabodetabek.

Reporter : Dwi Prasetya

Sumber: Merdeka

2 dari 2 halaman

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2YjXhsd
August 03, 2019 at 07:21AM from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com https://ift.tt/2YjXhsd
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Usai Gempa Banten, Warga Pendeglang Pilih Tidur di Bukit"

Post a Comment

Powered by Blogger.