Search

Sebelum Jatuh, Warganet Peringatkan Sistem MCAS Ethiopian Airlines Berpotensi Bahaya

Liputan6.com, Jakarta - Seorang warganet mengaku telah mengirimkan surat elektronik (surel) kepada maskapai Ethiopian Airlines, terkait potensi bahaya dari Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang dimiliki oleh Boeing 737 MAX 8. Surel yang dimaksud telah disampaikan pada Selasa, 15 Januari 2019, sekitar dua bulan sebelum insiden nahas terjadi.

Melalui akun Twitter pribadinya (@advmtw), penggemar sekaligus pelanggan Ethiopian Airlines menunjukkan tangkapan layar dari pesan elekteronik. Sebelum melayangkan substansi pesan, ia terlebih dulu mengklaim telah melakukan riset awal dan mengikuti berita yang berkaitan dengan aviasi.

"Saya perhatikan Ethiopian Airlines telah memesan dan mulai menerima 737 MAX," katanya mengawali surel.

"Saya ingin menyampaikan konsen saya terkait laporan peringatan yang diberikan setelah jatuhnya (pesawat) Lion Air 737 MAX pada 29 Oktober 2018 lalu. Meskipun benar kasus itu masih berada dalam tahap investigasi, laporan terakhir mengatakan bahwa sistem penjaga stabilitas (MCAS) pada 737 MAX mungkin menjadi salah satu penyebab insiden (jatuhnya Lion Air)," katanya.

Kekhawatiran utama netizen yang bersangkutan, terletak pada banyaknya pilot yang belum mendapatkan informasi cukup terkait sistem MCAS yang tergolong baru tersebut.

"Apa yang benar-benar menjadi perhatian dan kekhawatiran saya adalah ... banyak maskapai dan pilot belum diberikan informasi terkait sistem baru penjaga stabilitas yang dipasang pada MAX 8," lanjutnya.

Lokasi jatuhnya maskapai Ethiopian Airlines (AFP)

Dalam surat pelanggan yang dimaksud, ia mengutip pernyataan juru bicara salah satu maskapai Amerika yang mengatakan bahwa "meskipun menghargai kerja sama dengan Boeing, namun cenderung kurang memahami beberapa fungsionalitas MCAS".

"Saya mengirim surel ini untuk memastikan bahwa Ethiopian Airlines dan pilot-pilot dari pesawat Boeing 737 MAX peduli terhadap sistem penjaga stabilitas (MCAS)," tandasnya, menjelaskan maksud utama ia mengirimkan surat pelanggan.

Di bagian akhir, ia menegaskan bahwa keselamatan merupakan prioritas utama bagi siapapun yang berkutat dengan industri pesawat terbang.

Tanggapan Serupa dari Warganet

Sejumlah warganet berpendapat serupa, meskipun terdapat beberapa yang masih berfikir skeptis bahwa MCAS adalah alasan di balik jatuhnya Ethiopian Airlines.

Sebuah akun bernama Tzomil Alberto (@MainMachinee) berpendapat senada.

"Saya masih menyalahkan MCAS #ET302 #EthiopianAirline," tulisnya melalui akun Twitter pribadi, dengan menyematkan gambar berisi penjelasan MCAS yang dipasang pada Boeing 737 MAX.

Mengutip dari laman The Air Current, Senin (11/3/2019), MCAS dipasang oleh Boeing untuk menciptakan sistem penanganan yang unik.

Sistem itu dirancang untuk membantu pilot menurunkan "nose" (bagian moncong depan pesawat) jika sudut terbang terlampau tinggi dan menyebabkan risiko permasalahan stabilitas.

MCAS itu akan beroperasi secara otomatis dalam empat kondisi, yakni ketika sudut terbang terlampau tinggi, autopilot dalam kondisi mati, kepak sayap pesawat berhenti, dan ketika pesawat berbelok tajam.

Adapun sistem tersebut akan secara otomatis tidak aktif, ketika sudut terbang telah cukup rendah atau pilot mengesampingkan dan memilih mengusahakan keseimbangan secara manual.

Saat ini, insiden jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET302  tipe Boeing 737 MAX 8 masih berada di bawah penyelidikan. Hal itu salah satunya untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.

Simak pula video pilihan berikut:

Pesawat Ethiopian Airlines jatuh beberapa saat setelah lepas landas hari Minggu (10/3) pagi. Insiden mengenaskan ini menewaskan seluruh penumpang dan kru pesawat.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2HrIZMo
March 11, 2019 at 06:01PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2HrIZMo
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sebelum Jatuh, Warganet Peringatkan Sistem MCAS Ethiopian Airlines Berpotensi Bahaya"

Post a Comment

Powered by Blogger.