Naik 3 Hari Beruntun, IHSG Menutup Pekan Ini di Level Rp6.525

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau tiga hari berturut-turut. Pada Jumat (22/3/2019) sore, indeks naik 23,5 poin atau 0,36 persen ke 6.525,27.

Mengutip data RTI, dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 189 saham menguat, 186 melemah, dan 163 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 378.769 kali dengan 16,65 miliar lembar saham diperjualbelikan dan nilai transaksi mencapai Rp7,65 triliun.

Dari sembilan sektor penggerak IHSG, tujuh sektor naik dan dua sektor turun. Sektor keuangan memimpin penguatan indeks setelah naik hampir 1 persen sementara sektor industri dasar menahan indeks naik lebih tinggi setelah terkoreksi 0,57 persen.

Sejumlah saham yang masuk dalam daftar top gainers antara lain:

- PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp200 (0,72 persen) ke Rp28.000
- PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) naik Rp200 (0,96 persen) ke Rp21.050
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) naik Rp100 (1,05 persen) ke Rp9.600
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik Rp60 (1,49 persen) ke Rp.4100
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) naik Rp80 (2,01 persen) ke Rp4.060

Sementara sejumlah saham yang masuk dalam top losers antara lain:

- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp2.100 (2,4 persen) ke Rp85.900
- PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM0 turun Rp125 (1,1 persen) ke Rp11.750
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp400 (3,9 persen) ke Rp9.800
- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun Rp100 (1,3 persen) ke Rp7.750
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun Rp50 (0,7 persen) ke Rp7.450

Investor asing mencatat beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp305,47 miliar. Sementara di seluruh pasar, termasuk pasar tunai dan negosiasi, asing mencatat net buy Rp308,41 miliar.

Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa Asia yang menghijau. Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup menguat tipis 0,09 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,14 persen dan Indeks Shanghai Komposit China melaju positif 0,09 persen.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)