Search

Mewaspadai Balas Dendam Al Qaeda dan ISIS Usai Penembakan di Selandia Baru

Polisi dan agen keamanan Selandia Baru diperkirakan akan menyisir catatan telepon dan email, media sosial, mengetuk pintu-ke-pintu dan mungkin mencegat komunikasi setelah serangan Christchurch, kata seorang mantan perwira intelijen negara (NZSIS).

Dr Rhys Ball, mantan perwira NZSIS yang kini menjadi akademisi di Universitas Massey mengatakan bahwa Biro Keamanan Komunikasi Pemerintah (GCSB) dan NZSIS akan membantu mengumpulkan intelijen, dan mungkin melakukan pengawasan terhadap target, demikian seperti dikutip dari NZ Herald.

Sementara itu, Polri mengatakan tengah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi potensi 'kerawanan' di Tanah Air yang mungkin terinspirasi dari peristiwa yang telah menewaskan 50 orang itu, termasuk seorang WNI.

"Polri sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi untuk memitigasi potensi kerawanan tersebut ... berkoordinasi bersama Polda, Pam Obvit, kantor-kantor kedutaan besar dan konsulat jenderal (di Indonesia)" kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen. Pol. Dedi Prasetyo saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (17/3/2019).

Karopenmas menambahkan bahwa Detasemen Khusus 88 dan Satgas Anti-Teror "terus melaksanakan monitoring setiap pergerakan sleeping cells yang sudah di-profiling."

Ia juga mengingatkan bahwa "Polri bisa melakukan preventive strike kepada para terduga yang akan melaksanakan aksi teror, sesuai dengan UU No.5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme."

Sedangkan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) juga dilaporkan tengah memeriksa kembali basis data intelijennya sebagai langkah pencegahan atas potensi kekerasan di dalam negeri yang terinspirasi teror penembakan di masjid Selandia Baru.

Menurut laporan CNN seperti dikutip dari TVNZ.co.nz, sejak 15 Maret 2019, FBI telah meminta semua kantor cabangnya di seluruh negara bagian AS untuk "meninjau kembali dokumen kasus dan me-manajemen kembali subjek individu atau kelompok yang mungkin telah menyatakan minatnya untuk menyerang institusi keagamaan" pasca-penembakan di Selandia Baru.

Otoritas penegak hukum tertinggi AS itu "juga menugaskan agen di kantor cabang untuk menghubungi informan mereka dengan informasi terkait potensi serangan serupa di Amerika."

"Situasi saat ini di Christchurch sedang dipantau, dan FBI sedang terlibat dengan polisi setempat pada saat ini," sumber CNN melaporkan.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2TKAOCv
March 17, 2019 at 02:07PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2TKAOCv
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mewaspadai Balas Dendam Al Qaeda dan ISIS Usai Penembakan di Selandia Baru"

Post a Comment

Powered by Blogger.