Search

Ini 3 Petunjuk Kemiripan dalam Kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi kinerja tim gabungan yang mampu menemukan bagian black box.

Hal gawat terjadi pada penerbangan ET 302 tak lama setelah roda pesawat ditarik masuk usai take-off.

Situs pemantau penerbangan komersial, FlightRadar24 mencatat ada yang tak beres dengan Boeing 737 MAX 8 itu di menit-menit krusial atau yang disebut 'Critical Eleven'.

Disebut juga, Critical 11 Minutes, istilah itu merujuk pada tiga menit pertama setelah lepas landas (take off) dan delapan menit sebelum pendaratan (landing).

Seperti dikutip dari situs flightsafety.org, saat itu awak kabin dilarang berkomunikasi dengan kokpit kecuali terkait masalah keselamatan penerbangan dan penumpang. Di sisi lain, para pilot di kokpit dilarang melakukan aktivitas yang tak ada hubungannya dengan mengendalikan pesawat.

"Data dari jaringan ADS-B Flightradar24 menunjukkan bahwa kecepatan vertikal pesawat tidak stabil setelah lepas landas," demikian menurut FlightRadar24 yang bermarkas di Swedia dalam akun Twitter-nya, seperti dikutip dari CNN, Senin (11/3/2019).

Fluktuasinya liar. Dalam tiga menit pertama penerbangan, kecepatan vertikal bervariasi dari nol kaki per menit, menjadi 1.472 kaki/menit, bahkan sempat (minus) -1.920. Ketinggian terakhir pesawat mencapai 8.600 kaki atau 2.600 meter sebelum terjun bebas.

Ketinggian minus dimungkinkan, sebab titik nol yakni Bandara Bole, berada di ketinggian ‎7.625 kaki atau 2.334 meter di atas permukaan laut.

Kapal terbang itu berjuang keras untuk naik dengan kecepatan stabil. Namun gagal. "Selama lepas landas, penerbang pasti mengharapkan indikasi kecepatan vertikal positif yang berkelanjutan," kata Ian Petchenik, juru bicara FlightRadar24 seperti dikutip dari New York Times.

Sang pilot, Kapten Yared Getachew kemudian mengirimkan panggilan darurat (distress call) kepada pemandu lalu lintas udara atau air traffic controller (ATC). Ia meminta izin untuk kembali ke Addis Ababa. Permintaan diterima. Namun, kapal terbang itu tak pernah balik kanan.

Pada pukul 08.44, Ethiopian Airlines Penerbangan ET 302 hilang kontak dengan ATC, hanya enam menit setelah mengudara.

Kecelakaan yang menimpa Ethiopian Airlines membuat keselamatan Boeing 737 MAX 8 dipertanyakan.

Apalagi kurang dari enam bulan sebelumnya, pesawat serupa yang digunakan dalam penerbangan Lion Air JT 610 celaka di Laut Jawa pada Oktober 2018, 13 menit setelah lepas landas dari Jakarta menuju Pangkalpinang. Sebanyak 189 meninggal dunia saat itu.

Kecelakaan Lion Air juga terjadi beberapa saat setelah take off dan pasca-pilot meminta izin kembali ke bandara awal.

Dua kecelakaan yang menimpa Ethiopian Airlines membuat keselamatan Boeing 737 MAX 8 dipertanyakan.

Apalagi kurang dari enam bulan sebelumnya, pesawat serupa yang digunakan dalam penerbangan Lion Air JT 610 celaka di Laut Jawa pada Oktober 2018, 13 menit setelah lepas landas dari Jakarta menuju Pangkalpinang. Sebanyak 189 meninggal dunia saat itu.

Kecelakaan Lion Air juga terjadi beberapa saat setelah take off dan pasca-pilot meminta izin kembali ke bandara awal.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2UIxVyf
March 18, 2019 at 04:01PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2UIxVyf
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ini 3 Petunjuk Kemiripan dalam Kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air"

Post a Comment

Powered by Blogger.