Search

YLKI: Tak Ada Cawapres yang Bicara Isu Pengendalian Konsumsi Tembakau

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin membahas pemberantasan stunting di Indonesia. Ma'ruf berkata, era Jokowi berhasil mengurangi stunting hingga 7 persen.

Ini Ma'ruf ucapkan pada debat wakil presiden pada Minggu malam, 17 Maret 2019. Ma'ruf memajukan program kesehatan dengan pendekatan keluarga dalam memberantas stunting yang merupakan kondisi kekurangan gizi pada seorang anak sehingga menghambat pertumbuhan.

"Kesehatan Ibu dan Anak, terutama untuk mencegah terjadinya stunting, yang oleh pemerintah Jokowi-JK telah diturunkan sampai 7 persen, dan kami berjanji akan menurunken dalam 5 tahun yang akan datang sampai 10 persen, sehingga sampai pada titik 20 persen minimal," tegas Ma'ruf. 

Bila melihat data, kemungkinan besar Ma'ruf membandingkan data stunting Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2013 dan 2018.

Pada 2013, prevalensi penderita stunting ialah 37,2 persen dan pada tahun 2018 turun jadi 30,8 persen, sehingga terkesan turun 7 persen. Akan tetapi di akhir Era SBY, angka stunting sudah turun drastis menjadi 28,4 persen pada tahun 2014.

Seperti diketahui, Jokowi-JK baru dilantik pada akhir 2014, yakni 20 Oktober 2014. Dan berikut angka stunting sejak tahun 2015, setahun setelah Presiden Jokowi dilantik sebagai presiden.

2015: 29 persen

2016: 27,5 persen

2017: 29,6 persen

2018: 30,8 persen

Terlihat, pada tahun 2015, angka stunting naik jadi 29 persen. Per 2018, angka itu justru kembali naik ke 30,8 persen. Artinya, angka penderita stunting fluktuatif di kisaran 29 sampai 30 persen.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2TYbiZu
March 18, 2019 at 04:31PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2TYbiZu
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "YLKI: Tak Ada Cawapres yang Bicara Isu Pengendalian Konsumsi Tembakau"

Post a Comment

Powered by Blogger.