Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan impor bawang putih yang dilakukan Indonesia akibat minimnya lahan pertanian bawang putih di dalam negeri.
Namun demikian, saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) telah berupaya meningkatkan luas lahan pertanian untuk komoditas tersebut.
Amran mengungkapkan, pada era 1990-2000 Indonesia telah mengimpor bawang putih sekitar 10 persen-30 persen dari total kebutuhan.
Kemudian pada 2014 impor bawang putih naik tajam sekitar 96 persen. Hal ini disebabkan minimnya lahan pertanian bawang putih, yaitu hanya sekitar 1.000 hektare (ha).
"Tapi hari ini sudah 11 ribu ha. Tahun ini target 20 ribu ha. Naik 2.000 persen tanaman bawang. Kita ingin kembalikan kejayaan tanaman bawang Indonesia," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Senin, 15 April 2019.
Amran mengakui, meskipun sudah mencapai 11 ribu ha, namun lahan pertanian bawang putih ini diperuntukkan untuk memproduksi benih bawang putih. Jika sudah menghasilkan benih dalam jumlah banyak, benih tersebut baru akan digunakan untuk menghasilkan bawang putih konsumsi.
"Dari awal serah terima (sebagai menteri), di 2014 itu impor 96 persen. Sekarang memang impornya berkurang, tapi sekarang kita fokus di bibit," kata dia.
Amran berharap, dengan fokus meningkatkan benih bawang putih, maka dalam dua tahun mendatang Indonesia bukan hanya bisa menurunkan impor tetapi juga mencapai swasembada atas komoditas tersebut.
"Kita jadikan benih semua. Kalau perlu supaya dua tahun sudah bisa swasembada. Bawang merah ingat? Dulu pernah gaduh. Sekarang sudah ekspor. Jagung juga sekarang sudah ekspor," tandas dia.
http://bit.ly/2XtPSlt
April 18, 2019 at 05:45PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2XtPSlt
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "7 Perusahaan Raih Izin Impor Bawang Putih dari Kemendag"
Post a Comment