Search

25 Tahun Genosida, Presiden Rwanda: Sejarah Kelam Tak Akan Terulang

Tragedi genosida terjadi di Rwanda pada 6 April 1994. Kejahatan itu dimulai saat sebuah pesawat yang membawa Presiden Rwanda saat itu, Juvenal Habyarimana ditembak jatuh ketika pesawat itu bersiap untuk mendarat di Kigali.

Seluruh orang di pesawat itu terbunuh, termasuk presiden Burundi. Kedua pemimpin itu tengah pulang dari tanzania, menandatangani perjanjian damai dengan pemberontak Tutsi yang kala itu merupakan kelompok minoritas.

Insiden itu diikuti oleh pembantaian massal selama 100 hari. Sebanyak 800.000 orang, sebagian besar minoritas Tutsi dibunuh oleh pasukan dari kelompok Hutu yang bersekutu dengan pemerintah.

Dalam peristiwa berdarah itu, ribuan Hutu yang moderat juga terbunuh, karena menolak ikut serta dalam genosida.

Jika dihitung secara kasar, satu dari 10 warga Rwanda terbunuh dalam tragedi itu.

Hingga saat ini, penembak pesawat yang dinaiki oleh dua presiden itu masih menjadi misteri. Beberapa investigasi yang dilakukan tidak memunculkan hasil yang berarti.

Meski demikian, Kelompok Front Patriotik Rwanda (RPF) yang dipimpin orang Tutsi, menuduh kelompok garis keras Hutu menembak jatuh pesawat agar menjadi alasan melakukan pembantaian --yang mengorbankan banyak Tutsi-- yang telah direncanakan sebelumnya.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Up51Y6
April 08, 2019 at 05:34PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2Up51Y6
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "25 Tahun Genosida, Presiden Rwanda: Sejarah Kelam Tak Akan Terulang"

Post a Comment

Powered by Blogger.