Search

Jaga Kualitas Vaksin dengan Pertahankan Rantai Dingin

Liputan6.com, Jakarta Manajemen rantai dingin vaksin menjadi salah satu tantangan dalam pelaksanaan imunisasi di Indonesia. Pernyataan tersebut termaktub dalam sambutan Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek, yang disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr Anung Sugihantono menjelaskan bahwa rantai dingin berkaitan dengan indeks mutu vaksin. 

"Kalau kita berbicara rantai dingin kaitannya dengan indeks mutu vaksin. Setiap vaksin harus disimpan dalam suhu tertentu selama beberapa lama," kata Anung di sela-sela acara Pekan Imunisasi Dunia 2019 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Di dalam Peraturan Menkes Nomor 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi disebutkan, vaksin merupakan produk biologis yang mudah rusak sehingga harus disimpan pada suhu tertentu, yakni 2  sampai 8 derajat Celsius untuk vaksin sensitif beku (tidak boleh beku). Lalu pada suhu minus 15 sampai minus 25 derajat Celsius untuk vaksin yang sensitif panas.

Untuk daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan, misal di daerah Indonesia Timur, yang di pegunungan, vaksin dibawa menggunakan termos. Cara ini menjadi bagian yang disebut sebagai cold chain (jaringan rantai dingin).

"Ada juga cold pack sebagai pelindung suhu (agar vaksin tetap terjaga dengan baik)," ujar Anung.

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2IzFqVX
April 23, 2019 at 03:00PM from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com http://bit.ly/2IzFqVX
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jaga Kualitas Vaksin dengan Pertahankan Rantai Dingin"

Post a Comment

Powered by Blogger.