Dukung Industri 4.0, HT Tekankan soal Regulasi yang Tepat

JAKARTA, iNews.id - MNC Group mendukung perkembangan revolusi industri 4.0 dengan memiliki berbagai produk yang berbasis teknologi. Di era ini, dinamika pasar berkembang cepat sehingga diperlukan kejelian dalam menangkap peluang.

Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, sebagai industri yang sering disebut disruption, maka industri ini perlu diatur regulasinya. Pasalnya, industri 4.0 sangat rentan menghancurkan bisnis konvensional yang telah ada sebelumnya.

"Setiap kemajuan teknologi itu harus berdampak positif terhadap masyarakat kita sendiri makanya harus diregulasi," ujarnya disela acara ulang tahun Okezone di iNews Tower, Jakarta, Selasa (12/3/2019).

Bisnis yang rentan terkena dampak negatif dari perkembangan industri ini adalah industri ritel dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Saat ini, industri ritel mulai terpukul dan harus mengubah strategi bisnisnya dengan memanfaatkan teknologi internet untuk mempertahankan eksistensinya.

"Industri 4.0 itu menggantikan konvensional bisnis seperti ritel tergantikan oleh e-commerce. Jadi di sininya (industri 4.0) tumbuh tapi ritelnya mati," kata dia.

Kemudian, dengan adanya e-commerce membuat mudahnya produk impor membanjiri pasar dalam negeri. Pasalnya, pemerintah memberlakukan pembebasan bea masuk barang impor di bawah 75 dolar AS.

Sementara, produk dalam negeri yang diproduksi oleh UMKM lokal menjadi sulit bersaing. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian tahun lalu, sebanyak 90 persen produk yang dijual di e-commerce adalah produk impor.

"E-commerce itu banyak barang-barang dari luar negeri yang masuk karena kita menganut pasar bebas yang kalau nilainya 75 dolar AS ke bawah tidak kena bea masuk makanya banyak UMKM kena, ini tidak boleh," ucapnya.

Untuk itu, diharapkan pemerintah bisa mengatur regulasi yang tepat terkait dengan industri 4.0 agar industri lainnya yang telah ada lebih dulu tidak tergerus. Selain itu, jangan sampai Indonesia hanya menjadi konsumen dari produk impor di negara sendiri.

"Intinya setiap kebijakan itu harus dipertimbangkan plus minus. Kita maju di teknologi tapi tetap harus hati-hati pastikan kemajuan itu bermanfaat bagi masyarakat kita, itu yang harus digarisbawahi," tuturnya.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)