Search

2 Mahasiswi Indonesia Mendapat Serangan Fisik dan Verbal di Canberra

CANBERRA, iNews.id - Dua mahasiswi asal Indonesia dilaporkan mendapat cacian dan satu orang di antaranya mendapat pukulan hingga terpental di kawasan Canberra City Centre, Australia, pada Kamis (7/2) sore waktu setempat.

Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) di Kawasan ibu kota Australia, atau ACT, mengungkapkan kepada ABC News, bahwa dua mahasiswi yang kuliah di Australian National University (ANU) dan University of Canberra mendapat serangan sekitar Pukul 16.30.

"Saat ini saya belum bisa berkomunikasi dengan kobran karena mereka masih trauma," ujar Presiden PPIA ACT, Welhelmus Poek, seperti dilaporkan ABC News, Jumat (8/2/2019).

Welhelmus menjelaskan salah satu korban membagikan kronologi kejadiannya di jejaring sosial Whatsapp.

Kedua mahasiswi tersebut sedang berjalan menuju pemberhentian bus dekat pusat perbelanjaan Target, dan didatangi oleh seorang perempuan bersama temannya yang tiba-tiba mengeluarkan kata-kata kasar.

"Dia mencaci-maki kembali, seperti 'kenapa kamu berpakaian serba hitam', 'kenapa kamu masih hidup', 'itu tidak adil bagi kita', 'mana HP kamu'," terang salah satu korban.

"Aku dan temanku hanya diam, kemudian dia memukul dengan keras telinga temanku sampai terpental dan lututnya berdarah."

"Bahkan celana temanku sobek."

Setelah mendengar laporan ini, PPIA ACT langsung mengimbau mahasiswa Indonesia untuk selalu waspada.

Menurut Welhelmus, belum diketahui apa yang menjadi motif penyerangan. Namun kuat dugaan jika serangan tersebut bermuatan rasis karena mempertanyakan cara berpakaian keduanya.

Dia juga menegaskan jika pihaknya tidak akan tinggal diam soal serangan ini, apalagi jika diduga kuat sebagai serangan rasis.

"Meski kita tinggal di negara orang, tapi negara ini punya hukum dan aturan, termasuk mengatur masalah kekerasan apalagi jika berbau rasis," ujarnya.

Sejumlah pihak menyayangkan karena saat insiden terjadi tidak ada warga yang membantu atau berusaha mencari tahu apa yang terjadi.

Sementara itu, pihak KBRI Canberra mengatakan kepada ABC Indonesia bahwa mereka sudah menerima laporan soal insiden penyerangan terhadap mahasiswa asal Indonesia di Canberra City Centre tersebut.

"KBRI Canberra menemui dan berkomunikasi langsung dengan kedua korban," ujar KBRI Canberra.

"Kedua korban melaporkan serangan tersebut kepada pihak kepolisian dan akan melakukan upaya hukum."

KBRI juga menyebutkan kalau pihaknya akan mendampingi kedua korban untuk menyelesaikan masalahnya secara hukum.

Insiden yang terjadi 7 Februari tersebut bertepatan dengan laporan media Canberra Times yang menyebutkan kepala pemerintahan ACT, Chief Minister Andrew Barr, membawa delegasi perguruan tinggi Australia ke Indonesia.

Dari kunjungan tersebut mereka berharap akan lebih banyak pelajar Indonesia yang melanjutkan pendidikan ke ibu kota Australia, terutama di bidang perubahan iklim, ekologi, keperawatan, serta informasi dan teknologi.

Dalam laporan tersebut juga disebutkan jumlah pelajar Indonesia di Australia meningkat 59,3 persen dalam kurun waktu empat tahun sejak 2014, menjadi yang terbesar keempat setelah pelajar dari Bhutan, China, dan India.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2Gft3NG
February 08, 2019 at 10:44PM from iNews.id | Inspiring & Informative http://bit.ly/2Gft3NG
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "2 Mahasiswi Indonesia Mendapat Serangan Fisik dan Verbal di Canberra"

Post a Comment

Powered by Blogger.